Kesulitan belajar yang sering ditemukan pada anak adalah gangguan konsentrasi. Kasus yang sering dijumpai adalah anak kurang memperhatikan pelajaran, tidak fokus pada satu kegiatan, sering lupa, kurang teratur hidupnya, tidak bisa memahami bacaan, terdapat kata-kata yang hilang saat menulis/membaca, dll. Untuk kasus seperti itu, kecenderungan orang tua menganggap anak tersebut adalah autis. Sebenarnya kita harus melihat terlebih dahulu penyebabnya sebelum memberikan kesimpulan. Umumnya kesulitan belajar yang berupa gangguan konsentrasi dikarenakan tidak mengerti konsep, tidak mampu mengoneksikan, atau tidak dapat berpikir sistematis.
Dalam menentukan kesulitan belajar guru/orang tua dapat melakukan identifikasi dengan mengamati perkembangan empat aspek yaitu: keseimbangan, body image, lateralisasi dan visual motorik. Pengamatan itu dapat dilakukan dengan meminta anak melakukan gerakan sesuai perintah yang diberikan oleh guru/orang tua. Kegiatan ini dinamakan assessment.
Apabila anak sudah terdeteksi memiliki hambatan dalam beberapa atau seluruh aspek yang diamati maka orang tua/guru dapat melakukan penangan dengan menggunakan terapi gerak. Terapi gerak diduga dapat meminimalkan gangguan belajar pada anak. Hal ini didasarkan bahwa gerakan yang terjadi pada manusia sangat erat kaitannya dengan fungsi otak.
Sebagai contoh kasus adalah siswa dengan gangguan konsentrasi ADD,
Ciri-cirinya:
-
Selalu mencari gampang
-
Tidak bisa memahami bacaan
-
Tidak bisa mengkoneksikan aturan dengan kehidupan pribadi
|
Maka penanganannya adalah:
|
Di bawah ini merupakan tahap awal untuk mendeteksi kondisi anak yang mengalami gangguan konsentrasi.
(lihat table)Contoh assessment
Dalam melakukan assessment perlu diperhatikan:
- Tidak memberikan dua aktivitas dalam waktu bersamaan misal lompat ke kiri dan kanan 5 kali
- Instruksi tidak terlalu panjang
- Berikan contoh sebelum memberikan instruksi
- Katakan apa yang diharapkan dari hasil pekerjaannya di awal
- Tidak disamakan antara usia dengan ketrempilan
- Bedakan antara assessment dengan treatment
Penanganan anak yang mengalami kesulitan belajar dengan terapi gerak dapat diuraikan sebagai berikut:
Terapis keseimbangan |
Anak berjalan
- di atas papan titian berukuran lebar =7 cm, tebal=3cm, dan panjang 2m
- di atas papan titian berukuran lebar=5 cm, tebal=3 cm, dan panjang = 2 m
- di atas papan titian berukuran lebar 3 cm, tebal = 3 cm dan panjang =2m
|
Anak berjalan pelan dengan posisi badan tegak, pandangan lurus ke depan, tangan direntang lurus ke samping. Anak maju sebanyak 5 kali maju dan lima kali mundur.
Apabila badan anak tidak seimbang maka fasilitator dapat memgang pundak dari belakang. Atau anak berjalan di antara dua papan titian yang berjarak satu telapak kaki melebar.
|
Anak melompat
- di atas busa tebal 40 x 45 x 5 cm, dengan jumlah 5 buah, dan berjarak 30 cm.
|
Anak melompat dari satu busa ke busa lainnya instruksi berupa tepuk tangan atau suara hap. Lihat keseimbangan badannya, lakukan 10 selama menit. Apabila anak sudah mahir maka latihan dapat bervariasi yaotu lompat, jalan, melintasi busa menurut kode instruksi dari fasilitator.
|
Anak berjalan di atas busa dengan instruksi dari fasilitator |
Anak memindahkan balok pipih berukuran 30 x 30 x 3 cm terbuat dari kayu dan bermetal di tengahnya. Jumlah balok adalah 2 buah dan beratnya 3 kg. |
Anak diminta untuk berdiri tegak dan mengambil balok dari satu sisi kemudian meletakkan balok di sisi lain, dengan posisi badan tegak dan kaki tidak menekuk.
|
Anak berdiri satu kaki di atas
- bola besar
- bola sedang
- bola kecil
|
Anak berdiri satu kaki di atas bola dengan posisi badan tegak dan pandangan lurus ke depan. Kemuadian tangan direntang lurus ke samping. Lakukan selama satu menit, secara bergantian kanan dan kiri. |
Anak jalan jinjit/ loncat di trampoline |
Lakukan secara pelan selama 10 hitungan |
Terapis laterisasi |
- tidur miring
- berjalan di tempat/ baris berbaris
|
- Anak tidur miring dengan tangan diletakkan di samping dan dijepit oleh badan
- Anak berjalan di tempat dan menggerakkan tangan secara berlawanan
|
Terapis visual dan koordinasi |
- Anak melempar dan menangkap bola dengan tangan, dengan posisi duduk emoh
- Anak melempar dan menangkap bola dengan menggunakan alat bantu seperti ember/keranjang sampah, dan posisi duduknya emoh
|
- Bola diberikan track berupa tali yang dibentangkan.
- Bila bolanya besar dapat menggunakn dua tangan
- Bila nolanya kecil maka tangan kanan melempar bola dan kiri menangkapnya atau bergantian
- Bila menggunakan alat maka lempar dengan tangan dan tangkap dengan keranjang
- Apabila tidak mau duduk maka bisa berdiri
- Lakukan selama 10 kali bolak-balik.
|
|
- Memasukan air dari dua bejana yang lubangnya berukuran sama sampai berbeda
- Memasukkan air ke tempat menyiram tanaman dan menuangkannya
|
- Menggambar lingkaran dengan dua tangan
- Mengikuti gambar lingkaran dengan dua tangan
|
- Tangan anak memegang spidol dan membuat lingkaran dari yang terkecil sampai terbesar, lihat konsistensi dan ketepatan garisnya. Lakukan selama 1 menit.
- Kedua tangan anak memegang spidol dan mengikuti gamabar lingkaran yang telah disediakan, lihat konsitensi garisnya
Lakukan untuk arah ke kanan kemudian ke kiri. |
Dribble bola basket dengan pandangan lurus, mulai dari samping kiri, kanan, depan |
Pandangan anak harus lurus ke depan dan mendribble bola dalam waktu 10 menit, bergantian kanan kiri |
Terapis body image |
Anak tidur di matras dan tangannya memegang tali dari fasilitator
|
Ketika tali diangkat, maka anak harus mengangkat kepala dan badannya dengan kaki tetap di bawah dan posisinya lurus serta rapat. Lakukan sampai hitungan ke enam. |
Duduk dengan kaki dilipat ke belakang kemudian tangan diangkat ke atas dan ditarik
|
Lakukan gerakan stretching ini sampai hitungan ke enam |
Tidur telungkup dengan kaki lurus
|
|
Lakukan duduk seperti gambar di bawah ini
|
Lakukan sebanyak 6 kali untuk kanan dan kiri, dan pantat sebaiknya menempel ke lantai. |
Relaksasi |
Tidur telungkup dengan posisi seperti gambar di bawah ini
Duduk bersimpuh dan badan dibungkukan sampai mencium lantai dan tangan lurus ke depan
|
Punggung dapat dipijat dengan arah pijatan ke luar, mulai dari atas sampai bawah punggung. Sebaiknya diiringi music yang iramanya ringan. Bila badannya bergerak maka fasilitator dapat memegang kepalanya.
|
Read Full Post »